Latar Belakang & Masalah
Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional yang diterapkan di Indonesia sejak tahun 2013. Kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Namun, kurikulum 2013 juga sering dikritik karena dinilai terlalu kompleks dan kurang memperhatikan kebutuhan siswa. Selain itu, kurikulum 2013 juga dinilai menimbulkan beban belajar yang berat bagi siswa.
Anies Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada periode 2014-2016 telah melakukan berbagai upaya untuk merevisi kurikulum 2013.
Realisasi & Capaian
Upaya yang dilakukan Anies adalah melakukan penyederhanaan materi pelajaran. Anies Baswedan menginstruksikan kepada tim penyusun kurikulum untuk menyederhanakan materi pelajaran agar lebih mudah dipahami oleh siswa.
Upaya ini membuahkan hasil, yaitu materi pelajaran kurikulum 2013 menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami oleh siswa.
Anies juga melakukan perubahan dalam metode pembelajaran. Anies menginstruksikan kepada guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Upaya ini membuahkan hasil, yaitu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Selain itu, Anies Baswedan juga melakukan perubahan dalam penilaian hasil belajar. Anies Baswedan menginstruksikan kepada sekolah untuk menggunakan penilaian hasil belajar yang lebih beragam.
Upaya ini membuahkan hasil, yaitu penilaian hasil belajar siswa menjadi lebih objektif dan adil.
Berikut beberapa poin penting ketika merevisi kurikulum 2013:
Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Selain tiga poin yang telah disebutkan di atas, Anies juga melakukan beberapa upaya lain dalam merevisi kurikulum 2013, yaitu:
Upaya-upaya tersebut dilakukan oleh Anies untuk memastikan bahwa kurikulum 2013 dapat diterapkan secara efektif dan efisien.
Jadilah yang pertama dapat kabar dari Anies
YouTube
Akun
@aniesbaswedan
21 Mar 2023
Jaga Fisik Prima