Jembatan Penyeberangan Dengan Pemandangan Indah di Pusat Kota yang Menjadi Sarana Healing Para Warga
Share
Latar Belakang
Pemprov DKI Jakarta di era Anies Baswedan termotivasi untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para warganya, terutama saat berada di jalan. Sehingga dibangunlah sebuah jembatan penyeberangan yang dapat membuat para pejalan kaki dapat menikmati pemandangan kota dan menjadikannya sebagai sarana healing.
Solusi & Realisasi
Karya Anies Baswedan yang satu ini dibangun cukup berbeda dari JPO pada umumnya. Anies Baswedan sengaja membuka atap jalan penyebrangan JPOS Pinisi, karena memang keindahan dari gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya dapat memberikan pengalaman visual bagi warga. Dengan adanya pengalaman visual tersebut, JPOS Pinisi dapat menjadi sarana healing dari kepenatan sebelum dan setelah kerja.
Berikut adalah beberapa keunikan dan fasilitas yang hadir bersama JPOS Pinisi Karet Sudirman:
Bentuk unik, JPOS ini memiliki bentuk unik seperti kapal Pinisi dan terinspirasi dari Pelabuhan Sunda Kelapa, dengan anjungan di bagian atas yang bisa digunakan untuk berfoto.
Atapnya terbuka, menurut Anies bentuknya yang bervariasi serta atapnya yang terbuka ditujukan untuk memberikan pengalaman unik bagi warga dengan pemandangan gedung yang indah.
Dilengkapi lampu dekoratif, lampu-lampu tersebut akan menghiasi JPOS Pinisi pada malam hari dan menciptakan tampilan futuristik.
Alarm sensor berat, pada anjungan untuk berfoto terdapat sensor berat dimana jika pengunjung yang berada di anjungan sudah melebihi kapasitas maka alarmnya akan otomatis berbunyi.
Terdapat galeri apresiasitenaga medis, di bagian tengah JPOS Pinisi terdapat prasasti yang bertuliskan 37 nama tenaga medis yang gugur dalam penanganan pandemi COVID-19.
Terintegrasi dengan Halte Transjakarta, tak hanya untuk melegakan mata, JPOS ini juga berfungsi untuk memudahkan mobilitas para warga.
Dilengkapi fasilitas lift, JPOS Pinisi dilengkapi dengan fasilitas lift bagi penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil, dan juga sepeda.