Ayah Anies

Awad Rasyid Baswedan

Ayah Anies Baswedan bernama Awad Rasyid Baswedan merupakan sosok yang menginspirasi banyak orang. Beliau merupakan anak dari Pahlawan Nasional AR Baswedan. Awad Rasyid Baswedan lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 21 September 1934 dan tutup usia pada 2013 lalu di usia 79 tahun. Semasa hidupnya Ayah Anies dikenal sebagai seorang pendidik yang mempunyai dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan.

Kehidupan Pribadi

Pada 1968, Rasyid Baswedan menikahi Aliyah Rasyid. Mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu Anies Baswedan, Haifa Baswedan (Almh.), Ridwan Baswedan (Alm.), dan Abdillah Baswedan. Mereka tinggal di Yogyakarta. Rasyid dan Istrinya, serta anak-anaknya diceritakan menempati satu kamar di rumah Abdurrahman Baswedan (kakek Anies).

Rasyid Baswedan sendiri dikenal sebagai pribadi yang penuh kesederhanaan, stabil, lempeng, dan tegas. Siang hari Ia bekerja keras, mengajar di sekolah dan kampus. Pada malam hari, Ia jadi penutur dongeng bagi keempat anak-anaknya. Ia membiasakan anak-anaknya untuk duduk bersama di meja makan dan bercerita ataupun mengutarakan pendapat.

Ayahnya mewariskan banyak hal untuk Anies yang bahkan sampai sekarang Ia teruskan jadi tradisi keluarganya. Seperti shalat berjamaah setiap malam, bercerita sambil makan malam, berjalan-jalan bersama anak-anaknya naik vespa, hingga tradisi potong sendiri hewan kurban. Saat wafat 2013 lalu, Rasyid Baswedan dimakamkan di kompleks wakaf pemakaman keluarga besar UII.

Menjadi Dosen Hingga Wakil Rektor

Rasyid Baswedan merupakan seorang dosen yang mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII). Selain menjadi dosen, Rasyid juga pernah menjabat menjadi wakil rektor di UII pada periode 1990-1993. Ia mengabdi sebagai dosen, pendidik, serta pendamping bagi semua mahasiswanya. Lebih dari 50 tahun Rasyid Baswedan sudah memberikan kontribusi dalam pendidikan Indonesia. 

Sebagai akademisi di UII, Rasyid Baswedan juga turut membangun kampus terpadu UII. Saat SMA, Anies menyaksikan sendiri ayahnya bekerja keras untuk memperjuangkan pembangunan kampus terpadu Universitas Islam Indonesia. Beliau ikut turun bekerja lebih ekstra agar dapat ikut serta menambahkan dana untuk pembangunan tersebut.